Kini...
kurebahkan sekian penat di rerumputan basah
biarlah bayu di senja ini membawanya jauh
mengitari pantai dukaku yang begitu panjang..
hingga malam akan menjemputnya di muara
serpihan demi serpihan melayang sudah
puas kukumpulkan satu demi satu
menyerumput sepi dari deru kemangi yang layu
aku tak puas...
mungkin...
karangpun tak mampu menahan badai ini
pantai sudah begitu tua untuk memangku deburnya...
mentaripun bosan menghangatkannya...
kini angin senja letih merayunya...
lalu...
kemana hatiku membawa beban ini
penat, letih dan tak berarti...
luka kian menganga parah!!
mungkin aku tak butuh apapun...
mungkin aku tak punya apapun...
atau...
mungkin aku tak bisa apapun...
Aku adalah...
Ilalang yang patah_
walau sakit, walau perih...
Aku akan terus mengikuti arah angin..
kemana dia berhembus kesana aku merebah...
sampai suatu saat Angin tak lagi berhembus untukku....
Yang kian tak tahu arah,.
Delsa; 28 Desember Kelabu 2009